Dialektika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia | |
LEGENDAKBO IWA : ASAL-USUL DANAU BATUR DI BALI | |
Erlis Nur Mujiningsih1  | |
[1] Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa; | |
关键词: legenda; Kbo Iwa; Danau Batur; legend; Kbo Iwa; Batur Lake; | |
DOI : 10.15408/dialektika.v2i2.3628 | |
来源: DOAJ |
【 摘 要 】
Abstract: This paperstudies the Bali legend that is the former of Lake Batur. The background story of this legend is the story of Kbo Iwa. Based on the study f Olrix Epic Law, the story of Kbo Iwa is found in all laws except the fifth and sixth i.e. the opposing state law and the legal skeleton of twin brothers. Typically the name "batur" refers to something early and holy related to the source of living water. Geography Lake Batur is associated with Tirta Empul Pool providing the holy water, the largest water source in Bali Island. The sanctity of the lake is marked with the oral tradition of Bhakti Pakelem which obliges local communities to implement a regular basis. The tradition is carried out on the lake and in the mountains to keep the balance of life because the word "batur" in addition to marking the lake is also to mark the mountain and marking Pura Ulun Danu Batur. Thus, the former of the lake cannot be separated from the meaning of the mountain and temple positions. Although, the nature of the legend as other legends does not relate to things that are sanctified, the story of Kbo Iwa can be said to be a rationale importance of the water resources.
Abstrak: Tulisan ini mencoba mengakaji legenda di pulau Bali yaitu asal-usul Danau Batur. Kisah yang menjadi latar legenda ini adalah kisah Kbo Iwa. Berdasarkan kajian Hukum Epik Olrix, Kisah Kbo Iwa terdapat semua hukum kecuali hukum kelima dan keenam yakni hukum keadaan yang berlawanan dan hukum anak kembar kerangka. Secara khas nama “batur” mengacu pada sesuatu yang awal dan suci yang berhubungan dengan sumber air kehidupan. Geografi Danau Batur berhubungan dengan pemandian Tirta Empul yang mengeluarkan air suci, sumber air terbesar di pulau Bali. Kesucian danau tersebut ditandai tradisi lisan Bhakti Pakelem yang mewajibkan masyarakat sekitar melaksanakannya secara rutin. Tradisi itu dilaksanakan di danau dan di gunung untuk menjaga keseimbangan kehidupan karena kata “batur” selain untuk menandai danau juga untuk menandai gunung dan menandai Pura Ulun Danu Batur. Dengan demikian, asal usul danau Batur tidak dapat dilepaskan dari pemahaman terhadap posisi gunung dan posisi pura tersebut. Walaupun, sifat legenda sebagaimana legenda lainnya tidak berhubungan dengan hal-hal yang disucikan, kisah Kbo Iwa dapat dikatakan menjadi latar belakang pemikiran pentingnya sumber air.
Permalink/DOI: http://dx.doi.org/10.15408/dialektika.v2i2.3628
【 授权许可】
Unknown