期刊论文详细信息
Bhakti Persada: Jurnal Aplikasi Ipteks 卷:5
UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI DAN PERBAIKAN MANAJEMEN KELOMPOK USAHA KECIL JAMUR TIRAM
I G Lanang Suta A1  A A N G Sapteka1  I B K Sugirianta1 
[1] Politeknik Negeri Bali;
关键词: jamur tiram;    kontrol;    suhu;    kelembaban;   
DOI  :  10.31940/bp.v5i1.1351
来源: DOAJ
【 摘 要 】

Jamur tiram merupakan salah satu bahan makanan yang mempunyai kandungan gizi yang baik sehingga banyak masyarakat yang senang mengkonsumsinya. Hal ini menyebabkan usaha budidaya jamur tiram menjadi usaha menarik untuk dikembangkan. Jamur tiram akan tumbuh dengan baik pada suhu 22 - 28°C dan kelembaban 80 – 90% RH. Daerah Indonesia umumnya memiliki dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Musim hujan berlangsung sekitar bulan November sampai April, curah hujan sangat tinggi, suhu udara relatif dingin, sekitar 24°-28°C pada siang hari dan 23°-26°C pada malam hari. Sedangkan musim kemarau umumnya berlangsung sekitar bulan Mei sampaiOktober, pada musim ini suhu udara cenderung cukup panas, yaitu sekitar 28°-34°C pada siang hari dan sekitar 21°-25°C pada malam hari. Temperatur udara pada siang hari saat musim kemarau inilah yang jadi masalah bagi pembudidaya jamur tiram. Program IbM (Iptek bagi Masyarakat) ini bertujuan untuk dapat mengkondisikan udara pada saat puncak musim kemarau agar dapat tetap terjaga pada kelembaban 80-90% dan temperatur22-28 derajat celsius. Metode yang dipakai adalah dengan memasang sistem pengkondisi udara yang terdiri dari nozle pengkabutan dan exhaust fan. Nozzle kabut berfungsi menyemburkan kabut untuk menaikkan kelembaban dan menurunkan temperatur, sementara exhaust fan berfungsi untuk membuang udara panas keluar kumbung. Kabut dihasilkan oleh 8 nozzlesyang mendapatkan suplai air dari pompa air 300 watt dengan tekanan minimal 3 bar. Operasi pompa diatur oleh sebuah mikrokontroller yang mendapatkan input dari sensor kelembaban dan suhu yang dipasang di dalam kumbung jamur.

【 授权许可】

Unknown   

  文献评价指标  
  下载次数:0次 浏览次数:0次