期刊论文详细信息
Mudra: Jurnal Seni Budaya
Potensi Seni Pertunjukan Bali Sebagai Penunjang Industri Pariwisata di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat
I Gede Yudarta1 
[1] Jurusan Karawitan, Fakultas Seni Pertunjukan, Institut Seni Indonesia Denpasar, Indonesia.
关键词: Balinese performing art;    tourism development;    Mataram city.;   
DOI  :  
学科分类:社会科学、人文和艺术(综合)
来源: Institut Seni Indonesia Denpasar
PDF
【 摘 要 】

Dilihat dari perspektif  seni dan budaya, Propinsi  Nusa Tenggara  Barat  (NTB} pada  umurnnya memiliki kcragaman  budaya yang sangat  pluralistis,  di samping  scni budaya  yang bcrakar dari tradisi  dan budaya Sasak, terdapat pula seni tradisi yang berakar dari tradisi budaya dari etuik yang lain yang telab menempati wilayab Lombok dan Mataram khususnya  dalam kurun waktu yang cukup lama. Pluralitas  tradisi  budaya tcrscbut apabila dicksplorasi  dan dikcmbangkan  sccara lcbih luas mcrupakan nilai tambab bagi NTB dalam pembangunan  industri kepariwisataan. Dari berbagai bentuk seni tradisi budaya yang ada, seni pertunjukan Bali merupakan salab satu bentuk kesenian yang berkembang  di Kota Mataram dan memiliki potensi yang cukup tinggi jika dilibatkan  dalam industri  pariwisata.  Adanya himbauan untuk lebih menonjolkan  tradisi budaya  asli  masyarakat  Sasak,  ini  menyebabkan  kesenian  Bali  menjadi  terpinggirkan dan  sangat  tipis peluang untuk dapat berpartisipasi secara aktif dalam usaha pengembangan  dunia kepariwisataan di Kola Mataram. Fenomena inilab yang dikaji dalam stodi ini khususnya  yang terkait dengan permasalahan  yang diketengabkan  yaito, peran pemerintab, masyarakat dan komponen pariwisata dalam memanfaatkan  potensi seni pertunjukan  tradisional  dalam industri pariwisata  serta konsepsi bentuk dan struktur  seni pertunjukan tradisional  dalam industri pariwisata di Kota Mataram.Viewed from tbe perspective  of art and cnltore, in general tbe province ofNusa Tenggara Barat (NTB) has a very pluralistic  cultoral diversity,  in addition to art and culture tbat are rooted in tradition  and cultore of Sasak, tbere are also art traditions  rooted in the cultoral  traditions  of other ethnic   which   have occupied especially  the territory  of Lombok  and Mataram   in  tbe periods  of long enough  time. The plurality  of cultoral traditions  when explored and developed more broadly becomes an additional  point for NTB in tbe development  of tbe  tourism  industry.  Of  the various  forms  of artistic  cultoral  traditions,  the  Balinese performing arts  is one of art forms that developes in tbe city of Mataram and has  quite high potency if it is involved in tbe tourism industry. Appeals for more highlighting  tbe indigenous  cultoral traditions of Sasak people causes the marginalization of Balinese arts  and gives very small chance to participate actively in the world of tourism development  efforts in Mataram. This phenomenon is examined in tbis stody, particularly related  to tbe issues  presented,  namely,  tbe role of government,  community  and tourism  components  in exploiting the potency of traditional  performing arts in the tourism industry as well as the conception of the shape and structore of the traditional  performing arts in tbe tourism industry in tbe city of Mataram.

【 授权许可】

CC BY-NC-SA   

【 预 览 】
附件列表
Files Size Format View
RO201910252677747ZK.pdf 21134KB PDF download
  文献评价指标  
  下载次数:9次 浏览次数:11次