Aksara | |
VERBA "MEMASAK" DALAM BAHASA BALI: KAJIAN METABAHASA SEMANTIK ALAMI (MSA) | |
Sang Ayu Putu Eny Parwati1  | |
[1] Balai Bahasa Bali | |
关键词: verba; MSA; metode; entitas; | |
DOI : 10.29255/aksara.v30i1.73.121-132 | |
学科分类:社会科学、人文和艺术(综合) | |
来源: Balai Bahasa Bali | |
【 摘 要 】
AbstrakBahasa merupakan sumber daya yang mampu mengungkap sebuah misteri budaya dan budaya hanya dapat diungkapan dengan bahasa. Bahasa dan budaya Bali adalah sebuah cermin jatidiri penuturnya. Bahasa dan budaya ‘memasak’ dalam masyarakat Bali memiliki makna tersendiri yang dapat diungkapkan melalui kajian Metabahasa Semantik Alami (MSA), seperti pada verbangengseb, ngnyatnyat,dannambus. Teori MSA ini dirancang untuk mengeksplikasi semua makna, baik makna leksikal, makna ilokusi, maupun makna gramatikal. Verba ‘memasak’ dalam bahasa Bali termasuk dalam kategori verba tindakan (perbuatan) dan verba proses. Dalam verba tersebut terjadi polisemi takkomposisi antara MELAKUKAN dan TERJADI sehingga pengalam memiliki eksponen: “ X melakukansesuatu pada Y, dan karena itu sesuatuterjadi pada Y”.Dengan metode simak libat cakap dan teknik catat, diperoleh sebanyak 12 leksikon data yang terkumpul, selanjutnya dieksplikasikan untuk merepresentasikan makna aslinya. Berdasarkan metode, sarana, dan entitas yang digunakan dalam ‘memasak’, lesksikon verba ini terbagi dalam tiga kelompok, yaitu (1) ‘memasak’ dengan sarana air:nyakan, nepeng, ngukus, ngengseb, nglablab, ngnyatnyat(2) ‘memasak’ dengan sarana api:nunu, manggang, nambus,dannguling,(3) ‘memasak’ dengan sarana minyak dan tanpa minyak:ngorengdanngenyahnyah.Semua leksikon yang memiliki makna memasak di atas berpola sintaksis MSA: X melakukan sesuatu pada Y dan Y masak/matang (termasak). .
【 授权许可】
CC BY-NC-SA
【 预 览 】
Files | Size | Format | View |
---|---|---|---|
RO201904029773617ZK.pdf | 473KB | download |